Membangun Epistemologi Kepemimpinan Spiritual Guna Memperkuat Pendidikan Islam: Suatu Telaah Diskursif
DOI:
https://doi.org/10.35719/leaderia.v1i1.1Keywords:
epistemology, spiritual leadership, Islamic educationAbstract
The problems in Islamic education today can be said to be confronted in terms of quality and poor cycles. Several studies have resulted in his analysis which has shown that leadership is the most important fact in an effort to change the cycle for the better. Therefore, it is necessary to construct a paradigmatic science, especially in the framework of the epistemology is able to bring strong leadership. This effort is intended to be carried out in developing and strengthening Islamic education with better management and in which there are Islamic values as elan fundament of education management. Where these values can build motivation and work performance that results in two goals, because the process developed is not only aimed at satisfaction and productivity, but also oriented towards values transcendental-eschatological (worship and the pleasure of God). The leadership is a visionary leadership and is able to build effective, efficient and productive organizational processes in conducive learning. This leadership model is none other; spiritual leadership that is able to give birth to the sun in the world of education.
Keywords: epistemology, spiritual leadership, Islamic education
Problematika dalam pendidikan Islam saat ini bisa dikatakan berhadapan dalam masalah kualiatas dan siklus yang kurang baik. Dari beberapa penelitian telah mengahasilkan analisisnya yang telah menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah fakta paling penting dalam upaya mengubah siklus yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu adanya konstruks paradigmatik keilmuan terutama dalam kerangka epistemologi yang mampu melahirkan kepemimpinan yang kuat (strong leaderhip). Upaya ini guna dilakukan dalam membangun dan memperkuat pendidikan Islam dengan pengelolaan yang lebih baik dan didalamnya terdapat nilai-nilai Islam sebagai elan fundamen pengelolaan pendidikan. Yang dimana nilai-nilai tersebut dapat membangun motivasi dan performa kerja yang mengahasilkan dua tujuan, karena proses yang dikembangkan tidak hanya bertujuan pada kepuasan dan produktivitas, melainkan juga berorientasi pada nilai-nilai trasendental-eskatologis (ibadah dan keridhaan Allah). Kepemimpinan terebut merupakan kepemimpinan yang visoner dan mampu membangun proses organisasi yang efektif, efisien dan produktif dalam pembelajaran yang kondusif. Model kepemimpinan ini tidak lain adalah kepemimpinan spiritual yang mampu melahirkan surya dalam dunia pendidikan.
Kata Kunci: epistemologi, kepemimpinan spiritual, pendidikan Islam
References
Agustian. A G. (2001). ESQ Emotional Spiritual Quotient. Jakarta: Arga.
Al-Raghib al-Ashfahani. (1992). Mufradat Alfaz al-Qur’an. Damsyiq: Dar al-Qalam.
Arief, Syamsuddin. (2009). Artikel Seminar Epistemologi Islam Mahasiswa Universitas Gadjah Mada tahun 2009.
Azra. Azumardi. (2000). Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos.
_______ (1998). Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
_______, (1998). “Rekonstruksi Kritis Ilmu dan Pendidikan Islam” dalam M. Anis, at. al. (peny), Reliugilitas Iptek: Rekonstruksi Pendidkan dan Tradisi Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______, 1994. Tafsir dalam, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Baharuddin & Umiarso. (2012). Kepemimpinan Pendidikan Islam. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Bennis, Warren. (1994). On Becoming a Leader. New York: Addison.
Covey, Stephen R, The 8th Habit from Effectiveness to Greatness. London: Simon & Schuster UK Ltd.
Edmonds. R. (1979). Some School Work and More Can, dalam Social Policy, 9 (2).
Goleman. D, (2003). Working with Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: Gramedia.
Hallinger F.& Leithwood K. (1994). Introduktion: Exploring the Impact of Principal Leadership. School Effectiveness and School Improvement.
Hart, M.H. (1994). Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam sejarah. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ilyasin, M. (2016). Epistemologi Pendidikan Islam Monokotomik: Menakar Manajemen Pendidikan Paripurna Berbasis Rasionalistik Wahyuistik. At-turas: Jurnal Studi Keislaman, 3(1). DOI: https://doi.org/10.33650/at-turas.v3i1.183
Ismail, S. H. (2015). Pembangunan Insan dalam Falsafah Pendidikan Kebangsaan (Human Development in National Education Philosophy). Journal of Human Capital Development (JHCD), 8(2), 83-100.
Khojir, K. (2011). Membangun Paradigma Ilmu Pendidikan Islam: Kajian Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Dinamika Ilmu, 11(1). DOI: https://doi.org/10.21093/di.v11i1.51
Mahmud, M. E. (2012). Motif Penyelenggaraan Pendidikan Islam dan Implikasinya pada Pola Manajemen dan Kepemimpinan. Dinamika Ilmu, 12(2). DOI: https://doi.org/10.21093/di.v12i2.60
Maya, R., & Lesmana, I. (2018). Pemikiran Prof. Dr. Mujamil Qomar, M. Ag. tentang Manajemen Pendidikan Islam. Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(02), 291-316. DOI: http://dx.doi.org/10.30868/im.v1i2.281
Minarti, Sri. (2013). Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoritis-Normatif & Aplikatif-Normatif. Jakarta: Amzah.
Muhammad Syafi’i Antonio. (2007). Muhammad Saw: The Super Leader Super Manager. Jakarta: PLM.
Musa Asy'ari. (2001). Filsafat Islam: Sunnah Nabi dalam Berfikir. Yogyakarta: LEFSi.
Noor Hamid dan Muhammad Iqbal Juliansyahzen. (2017). “Prophetic Leadership in Pesantren Education: Study at Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia,” Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 2. DOI: https://doi.org/10.14421/jpi.2017.62.349-369
Novitasari, N., & Nurani, F. Pemimpin Yang Bersumber Dari Keturunan.
Oxford. (1995). Advanced Learners’s Dictionary. Oxford Universuity Press.
Pramitha, D. (2016). Kajian Tematis Al-Qur’an Dan Hadits Tentang Kepemimpinan. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1). DOI: http://dx.doi.org/10.18860/jpai.v3i1.3989
Qomar, M. (2013). Strategi Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.
Quthb, Sayyid. Fi Zilal al-Qur’an, Jilid I. Kairo: Dar al-Syuruq, Cet. XVIII, 1412 H/ 1992 M.
Robert Audy. (2011). Epistemology: A Contemporary Introduction to the Theory of Knowledge. London: Routledge.
Sahih Al-Bukhari dari Ibnu Umar ra No. 893,2409, 2558, 2751, 5188, 5200 dan Sahih Muslim dari Ibnu Umar ra No. 4724. HR. Tirmidzi: bab al-Jihad. HR. Abu Dawud : bab al-Imarat dan HR. Ahmad: bab al-Imam. Baca: Almaktabah Shamillah Bahsun fi Nusus.
Santrock, John W. (2003). Adolescence. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, Sarlito W. & Eko A. Meinarno. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Sayyi, A. (2017). Modernisasi Kurikulum Pendidikan Islam Dalam Perspektif Azyumardi Azra. TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 12(1), 20-39. DOI: http://dx.doi.org/10.19105/tadris.v12i1.1285
Sukarji & Umiarso. (2014). Manajemen dalam Pendidikan Islam: Konstruksi Teoritis Filosofis dalam Menemukan Kebermaknaan Pengelolaan Pendidikan Islam. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tafsir, Ahmad. (2001). Filsafat Umum: Akal Dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Taimiyah, Ibnu. (1967). Pedoman Islam dalam Beragama. Bandung: CV. Diponegoro.
Taufiq, Imam. (2016). Al-Qur’an Bukan Kitab Teror: Membangun Perdamaian Berbasis al-Qur’an. Yogyakarta: Bentang.
Tobroni, T. (2015). Spiritual Leadership: A Solution of the Leadership Crisis in Islamic Education in Indonesia. British Journal of Education, 3(11), 40-53.
Umiarso, U. (2018). Kepemimpinan Transformasional Profetik dalam Mengembangkan Pesantren Di Kabupaten Jember. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, 23(1), 87-106. DOI: https://doi.org/10.32332/akademika.v23i1.1205
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 M Samkhan M
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.